Visi dan Misi TP PKK

Terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju – mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.

Sejarah Pergerakan PKK

Pembinaan Kesejahteraan Keluarga merupakan gerakan pembangunan masyarakat bermula dari seminar Home Ekonomic di Bogor pada Tahun 1957, menghasilkan rumusan 10 (sepuluh) segi kehidupan keluarga

Evaluasi 10 Program Pokok PKK

Evaluasi 10 Program Pokok PKK oleh Ketua TP PKK Kab. Pekalongan Ibu Hj. Munafaah Asip Qolbihi untuk menilai sejauh mana kegiatan TP PKK dalam menjalankan 10 Program Pokok di desa Kedungjaran

Pembinaan PHBS

Pembinaan Pola Hidup Bersih dan Sehat oleh Dinas Kesehatan ( Puskesmas Sragi I ) dan Kecamatan Sragi dalam rangka persiapan penilaian pelaksanaan PHBS di Desa Kedungjaran

Workshop Pengolahan Sampah

Perlakuan Sampah dengan cara memilah memilih dan mengolah kembali menjadi barang kerajinan yang bernilai ekonomi tinggi

Minggu, 06 Mei 2018

Senam Minggu Sore

Kalau biasanya senam dilakukan pagi hari, tidak buat ibu-ibu di desa Kedungjaran. Dengan pertimbangan kalau pagi hari banyak kegiatan yang harus ditunaikan oleh ibu-ibu, dari membersihkan rumah, cuci masak dan mengurus anak. Maka senam bersama di Desa kedungjaran dilaksanakan pada hari Minggu sore.

Untuk kegiatan perdana yang dilakukan pada hari minggu 6 Mei 2018 di lapangan futsal desa kedungjaran ada sekitar 20-an ibu-ibu yang hadir. Sedikit memang karena ini kegiatan perdana setelah beberapa bulan terhenti karena musim hujan.

Diharapkan pada pelaksanaan minggu berikutnya akan bisa melibatkan masyarakat lebih banyak lagi. Mengingat manfaat yang didapat dari olahraga ini sangat banyak terutama kesehatan. Terlebih untuk para manula yang membutuhkan gerak badan untuk melatih fisik.

Semoga dengan SMS atau Senam Minggu Sore akan terwujud masyarakat yang sehat jiwa raganya.

Jumat, 27 April 2018

Pemeriksaan Jentik Nyamuk


Mengantisipasi keadaan cuaca pada bulan april 2018 yang berubah-ubah tak menentu, panas namun tiba-tiba hujan. Mengakibatkan udara panas lembab namun banyak genangan air dimana-mana. Maka kader posyandu dan TP PKK Desa Kedungjaran melakukan kegiatan pengawasan jentik nyamuk di rumah-rumah warga.

Hal ini dilakukan karena berdasar kebiasaan, pada musim peralihan banyak kejadian demam berdarah. Walau sampai saat ini belum ada laporan dari warga namun kegiatan pencegahan tetap dilakukan.

Kegiatan serentak dilakukan di masing masing wilayah layanan posyandu yang tersebar di 5 wilayah layanan. Masing-masing tim terdiri dari 2 hingga 3 kader yang dibekali senter untuk memeriksa tempat penampungan air milik warga.

Dari pintu ke pintu para kader memasuki rumah-rumah warga, dengan teliti memeriksa penampungan air milik warga. Syukur Alhamdulillah sampai saat ini belum ditemui jentik nyamuk yang mengkwatirkan.

Kalaupun ada pihak Pemerintah desa sudah siap dengan pemberantasan jentik dengan abate dan nyamuk dewasa dengan tindakan foging.

Posyandu Manula


Jumat, 27 April 2018. Seperti biasanya pada hari Jumat pagi setiap akhir bulan ada yang kumpul-kumpul. Bukan anak-anak muda kali ini, namun para ibu-ibu dan sudah tua-tua lagi. Namanya juga Pos pelayanan Terpadu Manusia Lanjut Usia atau Posyandu Manula.
Bertempat di kedaman Ibu Walipah Sukri, ibu-ibu yang berusia rata-arat diatas 50-an tahun berkumpul. Didampingi Bidan Desa Ibu Indah dan beberapa kader TP PKK kegiatan biasanya diawali dengan senam manula, sebuah senam yang disesuaikan dengan kondisi ibu-ibu yang hadir.

Setelah senam usai dilanjutkan sosialisasi kesehatan yang diberikan Ibu Indah selaku Bidan Desa. Setiap pertemuan tema yang disampaikan berbeda-beda, namun sebagian besar berkaitan dengan kesehatan manula. Diharap dengan mengetahui cara hidup sehat diusia tua, maka penyakit yang biasanya menggerogoti para manula bisa dikurangi.

Sebelum akhir acara dilakukan penimbangan dan pengecekan kesehatan terhadap yang hadir.

Sabtu, 14 April 2018

Kelas Ibu Hamil

Sabtu 14 April 2018 pukul 09.00 wibb berlangsung kelas ibu hamil di dusun 2 desa Kedungjaran. Program yang secara rutin dilaksanakan oleh TP PKK Desa Kedungjaran dengan kader posyandu didampingi Bidan Desa dan Pemerintah Desa Kedungjaran.

Kegiatan Kelas Ibu hamil ini merupakan bagian dari Program Nginjen Wong Meteng desa Kedungjaran. Sebuah program pendampingan terpadu terhadap para ibu hamil agar bisa menjaga kandungannya dan melahirkan dengan selamat baik ibu dan anaknya.

Hal ini harus dilakukan karena masih adanya kematian anak baru lahir karena gangguan kesehatan si ibu.

Pada kesempatan tersebut Kepala Desa Kedungjaran, Bapak Saridjo menekankan kesiapan fisik dan mental siibu. Karena kesehatan fisik dan mental Ibu berpengaruh langsung pada kesehatan sijanin. Maka perlu disiapkan segala hal dari Pembiayaan persalinan, persiapan perlengkapan dari keperluan bayi hingga acara selamatan. Hal ini perlu agar si Ibu bisa tenang dalam menyiapkan persalinannya.

Pemerintah desa sendiri siap mendampingi terutama menguruskan sayarat-syarat Jaminan Persalinan ( JAMPERSAL ) dan pengurusan BPJS bagi si anak. Lebih utama mobil siaga pengantaran harus siap 5 menit ketika diperlukan untuk pengantaran ibu yang akan bersalin.

Kamis, 15 Maret 2018

Nginjen Wong Meteng

Angka kematian ibu melahirkan dan anak baru dilahirkan akhir-akhir ini agak mengkwatirkan. Di Desa Kedungjaran saja dalam triwulan pertama 2018 ada 3 kematian bayi baru lahir. Padahal berbagai upaya sudah dilakukan, mulai program RT nginjen wong meteng, sosialisasi Bapak Siaga serta berbagai kelas Ibu Hamil.

Pendataan atas kondisi Ibu Hamil dan kandungannya juga dipantau secara Intensif oleh Bidan Desa, terlebih terhadap Ibu Resiko Tinggi. Pengantaran Kendaraan untuk membawa mereka juga sudah disiapkan 24 jam siaga.

Ternyata dari 3 kasus, 2 kasus pertama adalah Ibu Hamil yang tak terpantau dari awal karena tinggal di luar desa. Baru ketika akan melahirkan pulang dari rantau. Hal inilah yang mengakibatkan Pemerintah Desa tak memiliki data secara detail mengenai Resiko yang harus diantisipasi.

Untuk kasus ketiga adalah terhadap Ibu Sumiati warga dusun III, yang memang sedari awal atas kesehatan si Ibu disarankan agar tidak memiliki anak lagi. Namun karena keinginan memiliki momongan disebabkan kakak-kakaknya telah beranjak dewasa tak terbendung. Sibayi yang bisa lahir normal akhirnya menghembuskan nafas karena kelainan organ dalam.

Hal itulah yang menjadi sekelumit masalah yang disampaikan Kepala Desa Kedungjaran dalam acara Forum Masyarakat Madani Motivator Kesehatan Ibu dan Anak Kecamatan Sragi. Bahwa keberadaan Forum ini sangat diperlukan guna mendukung Pemerintah dalam menekan angka kematian Ibu melahirkan serta anak yang baru dilahirkan.

Hanya saja dukungan pendanaan untuk kegiatan mereka saat ini sangat minim, sehingga perlu sosialisasi kepada Pemerintah Desa agar dapat mengalokasikan dana untuk operasional kegiatan mereka.

Acara yang berlangsung di Desa Kedungjaran Jumat, 15 Maret 2018 dihadiri Bidan Desa, Puskesmas Sragi I, TP PKK Kecamatan Sragi dan Forum Masyarakat Madani Motivator Kesehatan Ibu dan Anak Kecamatan Sragi.